Rabu, 10 Juli 2019

Sang kapten turun dengan membawa sebuah buku dan pena guna mencatat hasil timbangan perolehan setiap hasil pancingan cumi - cumi para ABK nelayan .penimbangan berjalan dengan sangat cepat sekaligus ditata sesuai ukuran yang ditempatkan dalam wadah (loyang) guna di bekukan dalam peti pendingin ( freesher) .selesai penimbangan serta penyimpanan hasil pancingan cumi-cumi, mulai terlihat raut wajah para abk nelayan baru yang tadinya penuh harap menjadi pudar ,lesu ,dan gundah ,bersamaan dengan itu belum sempat keluh kesah para abk nelayan tercurah karena hasil pancingan yang hanya satu Kg/ Abk bahkan ada yang kurang,  deru mesin kapal mulai menderu yang bersamaan pula teriakan "tarik jangkar" ABK senior memekakan telinga para AbK  yunior ,tersontak para abk yunior bergegas menuju anjungan kapal sebagian menarik tali jangar dan se bagian lagi menata tali jangkar. sungguh diluar dugaan Rasa gatal,dingin,lelah,letih,kantuk ,rasa kecewa datang bersamaan di pagi itu
,.
Tanggal 24 mei 2019 genap satu bulan para Abk nelayan melaut sejak tanggal 24 maret 2019 dari pelabuhan nelayan benoa bali, hari hari di kapal menjadi dingin ,, suasana di kapal nelayan sanjaya 21 bak sell penjara yang memiliki sipir yang bengis .. arogansi para senior menghiasi derita para ABK nelayan yang kecewa dengan kenyataan dikapal saat itu serta memperparah penyesalan yang terus hingap di relung hati para ABK baru ,


Melaut menjadi nelayan di kapal sanjaya21 bukan lah pekerjaan yang mudah dengan penghasilan yang minim hanya untuk mencari 7 ribu rupiah permalam saja sangat sulit didapat ,makan seadanya tidur sedapat nya sunguh kehidupan yang jauh dari kata layak ,, kehidupan dilaut terasa sangat pedih lebih pedih dari para kuli yang mencari suaka dinegri orang ,, kerja memancing cumi 12 jam tak cukup untuk membeli sebungkus nasi ataupun sebungkus rokok para Abk nelayan ..terngiang perkataan sang petugas KKP dikala pengurusan buku pelaut ketika menjabarkan hak dan kewajiban antara lain  ; ,para abk nelayan mendapat hak makan dan tidur yang layak ,asuransi ,gaji Rp 2.450.000+intensif+bonus , yang harus mereka iyakan sesuai intruksi para penyalur didepan petugas guna memuluskan keluarnya izin melaut ,tanpa disadari itulah sebuah awal kesalahan yang hanya menguntungkan Perusahaan dan penyalur ,sangat jauh berbeda dengan apa yang ABK dapatkan ..
Terbesit perkataan salah satu ABK nelayan bahwasanya bisa  mengumpulkan segala macam bukti vidiovisual maupun bukti lain guna melaporkan kejahatan laut yang terjadi atas para ABK nelayan dilaut dan menyerahkan bukti tersebut kepada lembaga yang memliki kapasitas serta kapabilitas dalam pengusutan kasus kerja paksa serta kejahatan laut yang melanggar peraturan kementrian kelautan serta kementrian ketenaga kerjaan serta melanggar peraturan perundang undangan.. ini benar terjadi di dilingkungan pemerintahan Bali yang merupakan sebuah pemerintahan yang tergolong good goveermen yang menjadi rujukan daerah maupun pemerintahan propinsi lain untuk studi banding ke bali ,hal ini mencoreng muka pemerintahan Bali serta Kementrian kelautan dan perikanan KKP serta kementrian ketenaga kerjaan ..
Hal ini juga sangat mencoreng pemerintahan jokowi yang sangat ingin membersiahkan segala bentuk kecurangan di segala bidang termasuk kementrian kelautan melalui Mentri Puji Astuty yang gencar nembersihan perusahaan maupun pengusaha nakal dari segala bentuk kecurangan dan kejahatan laut di perairan indonesia.. namun faktanya justru terjadi dibali ini ironis sekali ,, inilah negri tercinta yang kaya akan hasil laut namun tak bisa mensejahteraka pekerja laut jangankan cukup bahkan kata layakpun masih jauh untuk para ABK nelayan yang merupakan mesin utama produksi hasil laut. Semoga  dengan adanya cerita nyata ini membuat para pembaca tergugah guna menghargai para pejuang pangan di samudra ..

Tidak ada maksut dan tujuan merugikan salah satu pihak dari penulis dan pencerita kisahnyata ini selain untuk kemaslahatan para ABK kedepan yang jumlah nya ribuan dari segala penjuru negri agar tidak lagi mengalami perjuangan di samudra dengan sia sia---

Senin, 08 Juli 2019

Kisah Perjalanan Melaut

Penempatan : tgl 24 maret 2019 benoa bali,


Menuju lautan merauke ,
sehari sebelum berangkat pada sore hari seluruh ABK nelayan sanjaya diberikan pinjaman dari perusahaan SBU (PT.Sentral Benoa Utama ) guna belanja perbekelan sebanyak 3 juta namun dipotong oleh makelar sebanyak 1,5 juta jadi ABK nelayan terima sisanya sebanyak 1,5 jta, .
Pada kenyataan nya para Calon nelayan ini ,banyak yang hanya belanja perbekalan kebutuhan seadanya seperti sabun mandi ,cuci,dan sedikit bedak obat gatal serta obat batuk saja yang di bawa ..
Utuk kebutuhan yang kosumtif seperti rokok para Abk nelayan pun hanya beberapa bungkus yang cukup untuk untuk hitungan hari bukan minggu , ironisnya para nelayan abk mendapat pinjaman kebutuhan yg termasuk pokok ini 15 hari setelah hari keberangkatan . Tak jarang rasa jenuh dan bosan serta gerutu setiap Abk nelayan baru ini bertebaran di setiab obrolan sudut sudut kapal sanjaya 21 .


Untuk kebutuhan pokok seperti makan para ABK nelayan hanya di berikan makan 2 kali dalam satu hari ,yaitu pagi dan sore hari seadanya dan yang menurut sang juru masak ( koki ) pantas ,selentingan perkataan salah satu KKM ( Kepala Kamar Mesin) dengan sebutan "masakan tailan" ( enak ngak enak ditelan )., lalu jam 6 sore lampu - lampu penerangan guna mengundang cumi -cumi mendekat segera dinyalakan ,saat itulah waktunya para ABK nelayan wajib memancing cumi -cumi sampe jam 6 pagi waktu lampu lampu di matikan ..
Para ABK kapal Nelayan Cumi-cumi sanjaya 21 hanya mendapat penghasilan sbb;

*      Uang hadir 30 ribu rupiah
*      7ribu rupiah cumi-cumi / Kg
*      3 ribu rupiah untuk ikan rijek /Kg
*      5 ribu untuk ikan tengiri.

Setiap kilo gram nya dari masing masing hasil pancingan cumi -cumi para abk nelayan akan di total pada saat kapal pulang ke Pelabuhan Benoa Bali kurang lebih 10 sd 12 bulan kemudian dan akan di berikan setelah dipotong pinjaman rokok dan lain lain pada saat dilaut .
Sementara para Abk yang pada pagi hari nya lanjut memancing ikan (rijek) akan dibayar dengan harga 3 ribu/Kg jika ikan tengiri 5 ribu /Kg.

K

Tak terasa Sudah 15 hari berlalu berlayar dari pelabuhan benoa bali dan sampai di titik lokasi pemancingan cumi -cumi dengan sederetan kapal yang jumlahnya puluhan kapal nelayan dari berbagai daerah tertumpah ruah di tengah lautan merauke yang sudah duluan berjangkar , dengan penuh harap para Abk kapal sanjaya21 mempersiapkan peralatan pancing yang telah dirakit jauh jauh hari sebelumnya pada saat perjalanan berlayar menuju lokasi pemancingan ,,
sore hari menjelang magrib tepat nya jam 6 sore menjelang petang lampu lampu penerangan mulai hidup dari setiap kapal yang berjangkar di lokasi pemancingan termasuk kapal sanjaya 21 yang merupakan tanda mulainya waktu memancing cumi-cumi , bak kota ditengah samudra dengan pemandangan yang ramai gemerlap lampu dari puluhan kapal bagaikan pasarmalam ditengah samudra merauke mengawali malam perjuangan para Abk Nelayan menuangkan pengharapan penghasilan yang melimpah puluhan Kg cumi - cumi seperti yang di ceritakan oleh para calo (broker) sungguh memikat, pada saat perekrutan Abk nelayan perusaan SBU di Benoa Bali.
Berbagai trik dan tata cara mulai dibpraktekkan oleh para Abk Nelayan baru ,mulai dari cara lempar pancing hingga cara memancing ( kocokan) guna menggoda cumi cumi menyantap umpan para nelayan . Satu dua jam berlalu usaha para nelayan terus dan tetap bersemangat memancing terus demi mendapat cumi-cumi namun hanya beberapa ekor cumi-cumi  didapat oleh para nelayan Baru ini ,menjelang tengah malam tepatnya jam 12 malam satu dua orang nelayan baru mulai mengeluh oleh rasa pusing mabuk laut sembari menikmati rendaman indomie

(mie instan) yang dibagikan oleh sang Juru masak (Koki) pada setiap Akb Nelayan . Menjelang pagi hari tepat nya jam 5 pagi mulai sang kapten mematikan lampu  penerangan pengundang cumi-cumi yang juga merupakan sebuah sinyal tanda berahirnya waktu memacing ,bergegas para Abk Senior memberikan aba aba pada sang abk yunior guna menggulung alat pancing dan


mengumpulkan hasil pancingan cumi untuk segera ditimbang . ---- ---- ---